Tidak semua
rokok itu membahayakan untuk kesehatan, bahkan menyehatkan. Ada jenis-jenis rokok
tertentu dan peramuannya tertentu pula hingga para konsumennya bisa mengambil
manfaat dari rokok tersebut. Rokok yang bermanfaat tersebut harus tidak
menggunakan bahan
sintetis yang berbahaya bagi tubuh.
Pada Akhir
tahun 1980 para peneliti Negara Luar Negeri menemukan kemanfaatan tanaman
tembakau dan Rokok Kretek di Indonesia, dimana tanaman tembakau dan Rokok
Kretek sangat bermanfaat bagi toksi di tubuh. Indonesia sendiri merupakan
negara penghasil tembakau dengan kualitas super.
Di Indonesia
masyarakatnya cenderung menyukai Rokok Kretek sehingga secara kemandirian
Indonesia tidak perlu mengimpor rokok dari negara lain. Namun sebagai negara
pengkonsumsi rokok terbesar di Dunia hal tersebut membuat Negara lain ingin
bermain bisnis Rokok di Indonesia sebagai pangsa Pasar yang besar.
Dan Negara
luar juga tidak ingin konsumsi rokok pada masyarakatnya beralih ke Rokok yang
lebih alami yaitu Rokok Kretek. Untuk itu di perlukan usaha-usaha tertentu dari
negara luar negeri agar masyarakatnya tidak mengkonsumsi Rokok Kretek yang
lebih bermanfaat daripada rokok selain Rokok Kretek.
Perang
perdagangan rokok pun dimulai. Negara-negara luar negeri yang sudah mengetahui
kemanfaatan Rokok Kretek dengan kebijakannya pun akhirnya mulai melarang dan
membatasi iklan rokok, melakukan proteksi impor rokok sampai pada akhirnya
melarang impor Rokok Kretek dari Indonesia dengan alasan kesehatan.
Negara-negara
luar negeri sadar kalau Rokok Kretek Indonesia masuk di Negaranya dan para
warga negaranya mengetahui kemanfaatan Rokok Kretek Indonesia maka ini akan berakibat fatal yaitu akan
banyak warga negara Luar Negeri yang berpindah menjadi pengkonsumsi Rokok
Kretek dan memicu krisis pada perusahaan rokok Negara Luar Negeri yang
kebanyakan menggunakan bahan sintetis.
Kita sudah
paham bahwa rokok sintetis ini akan banyak menyebabkan penyakit karena memang
bukan dari bahan alami namun dari bahan tiruan yang berbahaya untuk tubuh.
Dengan iklan
yang begitu dasyat dan penetrasi pemasaran yang begitu gencar memang membawa
perubahan bagi generasi muda Indonesia yang banyak mengkonsumsi rokok namun
kurang memahami tentang apa yang di lakukannya.
Mindset yang
terbangun akhirnya banyak meremehkan Rokok Kretek sebagai rokok kaum bawahan
dan tidak keren. Rokok bukan hanya untuk dihisap saja namun bagi mereka rokok
adalah gaya hidup dan menunjukkan kelas sosial tertentu yang akhirnya membuat
ciut nyali orang yang meRokok Kretek.
Maka kesadaran
ini haruslah di bangun kembali agar tidak hanya menuruti kemauan negeri orang
lain namun harus bangga dengan budaya negerinya sendiri dengan mengkonsumsi Rokok Kretek daripada
rokok impor yang jelas mengandung zat-zat yang membahayakan kesehatan.