Pengarang Gila
Sekedar gila-gilaan
Jumat, 08 Januari 2016
Rongga Jemari Cewek Itu
Minggu, 13 Desember 2015
Kisah Romansa: Melakukan Hubungan yang Sia-sia
Senin, 07 Desember 2015
Kisah Romansa: Menjalani Hubungan dengan Wanita
Bukan rahasia lagi jika banyak sekali pria yang susah menjalani sebuah hubungan dengan wanitanya. Dan tidak jarang hubungan yang ia jalani berakhir dengan berat hati, dengan kata lain tidak sesuai dengan keinginannya. Keinginan yang seharusnya dapat ia dapatkan tapi malah berakhir dengan penyesalan.
Kita samakan pemikiran terlebih dahulu. Hubungan yang saya maksud bukan hanya "pacaran", melainkan juga persahabatan ataupun teman dekat.
Kebanyakan setelah berakhirnya hubungan, anda seperti tidak pernah saling mengenal. Anda kehilangan momen bercanda ataupun keasikan yang anda lakukan sebelumnya.
Menurut saya, hal tersebut sangat disayangkan. Karena anda kehilangan sebagian hidup anda.
Kenapa saya bilang seperti itu?
Karena sebuah hubungan yang sudah susah-susah anda bangun dan menghabiskan sebagian waktu di kehidupan anda lenyap begitu saja.
Mengenaskan bukan?
Mungkin banyak pertanyaan di benak anda. Bagaimana cara mempertahankan hubungan? Bagaimana agar wanita kita tetap 'care' dengan kita?
Inilah saatnya anda menjadi "dalang" dalam kehidupan anda sendiri. Bagaimana caranya?
Mungkin anda harus mulai dengan menghilangkan pertanyaan "Bagaimana caranya" dari benak anda. Dengan begitu, anda tidak perlu repot-repot terus memikirkan 'cara' yang akan menghambat tindakan anda. Anda tidak perlu memikirkan hal-hal yang membuang waktu anda. Disini anda akan kehilangan sebagian hidup anda sekali lagi.
Sebagian besar pria selalu berharap lebih pada wanitanya. Saat jadi teman, ingin jadi teman dekat. Teman dekat, ingin jadi lebih dekat. Dan seterusnya...
Kalau anda memang seperti itu, maka hentikanlah perbuatan anda. Itulah awal dari kehancuran hubungan anda.
Jika anda sudah melangsungkan hubungan anda dengan wanita anda, maka pertahankan itu dengan tanpa BERHARAP LEBIH. Ketika anda dan teman wanita anda sudah nyaman dengan hubungan yang kalian jalani, maka rawatlah dengan baik sesuai keinginan anda.
Bukankah lebih nyaman menjalankan hubungan tanpa status (HTS) daripada anda meminta kepastian pada wanita anda yang malah akan menjauhkan kalian? HTS ini bisa menjadi wadah 'sharing' anda dengan wanita anda. Anda lebih bebas mengekspresikan keseruan anda bersamanya.
Berbeda ketika anda meminta kejelasan pada wanita anda. Lebih banyak kemungkinan jawaban "tidak" yang keluar. Mengapa demikian?
Sebagian besar wanita lebih memilih HTS-an daripada status pacar yang justru membuat ruang pengekangan kalian berdua. Meskipun wanita anda mempunyai perasaan yang sama dengan anda, kemungkinannya sangat kecil untuk bilang "iya".
Bukankah anda sudah bisa jalan bareng, bercanda bareng, ketawa bareng, dan sebagainya tanpa menyandang status pacar? Status hanyalah status yang tidak berarti apa-apa.
Dengan kebebasan yang anda berikan pada wanita anda, anda lebih mudah mengendalikan situasi sekaligus teman wanita anda. Lagi pula jika anda sudah tahu bahwa wanita anda punya perasaan yang sama dengan anda, masih perlukah anda membuktikannya dengan memintanya menjadi pacar anda?
Coba anda fikir kembali dan tanamkan ke benak anda, "lebih baik HTS tapi terasa dekat, daripada pacaran terasa jauh". Atau malah anda tidak akan mendapatkan apa-apa setelah anda meminta kejelasan status ke wanita anda.
Salam, Faiz Palker
Jumat, 27 November 2015
Kisah Romansa: Stop Menyogok Wanita
Belakangan ini banyak sekali pria-pria 'bodoh' yang (berusaha) 'mendapatkan' wanita. Kenapa gue bilang seperti itu? Karena kebanyakan pria mendekati wanita dengan cara klasik yang justru tidak akan mendapatkan apa-apa. Contohnya seperti menyogok wanita dengan makan, dibayarin nonton, boneka, dsb.
Apakah elo termasuk seperti itu?
Kalau elo masih melakukan hal seperti itu, tampar diri elo sekarang juga. Semua hal yang elo lakuin itu sama sekali sia-sia. Elo hanya buang-buang waktu, tenaga, bahkan uang.
Coba elo pikir deh... Sebagian hidup elo akan terbuang sia-sia hanya karena elo berharap mendapatkan seorang wanita. Gue nggak melarang elo buat ndeketin wanita atau apa. Tapi cara elo yang salah.
Pasti elo berfikir kalau elo sudah 'menyogok' wanita, akan mendapatkannya dalam artian menjadi pacar. Gue tegasin kalau fikiran elo itu salah besar.
Sekian lama, berhari-hari, minggu, ataupun bulan elo berusaha menyogoknya. Dan pada akhirnya di hari yang (menurut elo) tepat, elo menyatakan perasaan elo dan meminta jawaban darinya.
Ada dua kemungkinan yang terjadi setelah itu.
Pertama, wanita tersebut akan meminta waktu yang tidak ada masa tenggangnya. Dan sampai akhir penantian, elo nggak akan mendapatkan jawaban apapun.
Kedua, wanita tersebut akan menjawab 'kita temenan aja', 'kamu udah aku anggap kakakku sendiri', dan masih banyak lagi alasan. Yang sebenarnya itu adalah intinya sebuah penolakan atas pernyataan elo.
Setelah hal-hal itu, wanita tersebut perlahan-lahan akan menjauhi elo. Dan elo tinggal kepulan-kepulan penyesalan. Atau jika dia nggak menjauhi elo, hubungan kalian akan renggang, menggantung, dan tidak jelas.
Mengapa demikian? Padahal elo sudah menghabiskan waktu, pikiran, tenaga, bahkan uang.
Wanita yang elo deketin sudah nyaman dan terlena dengan sogokan-sogokan yang elo kasih. Dan dalam mindsetnya sudah tertanam bahwa elo akan terus memberikannya.
Kalau tidak dengan status berpacaran saja sudah mendapatkan semua itu, kenapa harus susah-susah pacaran? Sebagian besar wanita lebih memilih pergi.
Jadi, kalau elo masih berniatan mendekati wanita dengan cara itu, lekas tampar diri elo sendiri dan urungkan niatmu.
Rabu, 15 Oktober 2014
Kisah Romansa part.1
wordpress.com |
gambar-kata |
Selasa, 26 Agustus 2014
Bendera Ingin Berkuasa?
Vlad Sketsa |
Ironinya kelompok-kelompok tersebut menggunakan kedok yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat khususnya di kalangan mahasiswa. Contohnya kelompok bendera kedok agama. Kelompok tersebut bermaksud menarik anggota sebanyak-banyaknya dari mereka yang mempunyai agama tersebut. Anehnya, banyak sekali mahasiswa yang antusias ingin mengikuti kelompok-kelompok tersebut. Saya juga tidak tahu bagaimana itu bisa terjadi.
Kebanyakan dari mereka mengincar mahasiswa yang cerdas atau lebih pandai. Mereka ingin memperkuat posisi mereka dengan merekrut orang-orang pandai. Baik pandai di akademik, maupun skill berbicara. Orang-orang pandai ini mereka gunakan sebagai otak mereka untuk menyusun segala rencana dalam menjalankan kegiatannya. Sedangkan orang-orang yang mempunyai skill bicara, digunakan untuk menarik kepercayaan mahasiswa dengan segala rayuannya.
#pengaranggila
Jumat, 04 Juli 2014
Sisi Lain
Sesaat setelah pembantaian |